PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF "make a match" DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KOMPETENSI DASAR MENGHAYATI PERILAKU DISIPLIN SEBAGAI CERMINAN MAKNA IMAN KEPADA MALAIKAT PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KUPANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Oleh
: Abdulchalid Badarudin, S.Ag, M.PdI
ABSTRAK
Dipilihnya SMP Negeri 4
Kota Kupang karena di sekolah tersebut merupakan tempat tugas mengajar penulis,
sehingga dapat mempermudah dan memperlancar penulis untuk mengadakan penelitian
dan hasilnya untuk memudahkan peserta didik memahami materi pembelajaran. Dan
penulis mengadakan penelitian
di kelas VII karena materi pada kompetensi dasar menghayati
perilaku disiplin sebagai cerminan makna iman kepada malaikat pada semester 2 ini
sangat cocok bila
diterapkan dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan tehnik make
a match.
Permasalahan yang
ingin dikaji dalam dalam penelitian tindakan ini adalah: Apakah penerapan strategi pembelajaran kooperatif "make a match" dapat
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam kompetensi dasar menghayati perilaku disiplin sebagai cerminan makna iman
kepada Malaikat pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kota
Kupang Tahun Pelajaran 2022/2023?. Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui
apakah penerapan strategi pembelajaran "make a match" dapat
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam kompetensi dasar cerminan makna iman kepada Malaikat pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kota Kupang Tahun Pelajaran 2022/2023.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari
empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian
ini adalah siswa kelas VII SMP
Negeri 4 Kota Kupang Tahun Pelajaran 2022/2023. Data yang diperoleh berupa hasil
tes siklus I, II, dam III serta observasi kegiatan belajar mengajar. Setelah penerapan strategi pembelajaran kooperatif
"make a match", kompetensi dasar menghayati perilaku disiplin sebagai cerminan
makna iman kepada malaikat, hasil
belajar peserta didik kelas VII semester 2 SMP Negeri 4 Kota
Kupang tahun pelajaran 2022/2023 mengalami peningkatan, siklus I dengan
rata-rata nilai 79,43, Siklus II dengan rata-rata nilai 80,50 dan siklus III
dengan rata-rata nilai 89,20.
Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan
strategi pembelajaran kooperatif "make
a match" mampu meningkatkan hasil
belajar siswa, dikarenakan
mudah, tidak meyulitkan, menyenangkan dalam permainan
kartu dan tidak membosankan peserta didik, sehingga mereka
dapat merespon materi
pembelajaran ssesuai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Kata Kunci:
Strategi Pembelajaran Kooperatif "Make A Match, Meningkatkan
Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
PENDAHULUAN
Salah
satu upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah dengan cara perbaikan
proses belajar mengajar. Guru berperan strategis dalam proses pembelajaran
dituntut untuk terus menerus mengikuti perkembangan baru dalam dunia
pendidikan. Sebagai guru harus mampu menggunakan media pembelajaran yang
digunakan dalam mengajar, guru harus mampu mengelola kelas dengan berbagai
strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
Seorang guru
harus mampu memilih
metode atau strategi pembelajaran yang sesuai
dengan materi yamng
diajarkan, sehingga pembelajaran
dapat berlangsung secara efektif dan efesien dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang
saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran[1].
Peran guru sangat penting
untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dalam
pembelajaran perlu adanya
kreatifitas guru dalam mengajar, guru
harus berusaha menarik
perhatian siswa dalam pembelajaran. Dalam hal ini guru mampu
memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi.
Ada beberapa macam
strategi pembelajaran, di antaranya strategi pembelajaran kooperatif. Dengan strategi
pembelajaran kooperatif, guru bukan lagi berperan sebagai satu-satunya nara
sumber dalam proses belajar mengajar, tapi berperan sebagai mediator, stabilisator
dan manajer pembelajaran. Iklim belajar
yang berlangsung dalam suasana keterbukaan dan demokratis akan memberikan
kesempatan yang optimal bagi siswa untuk memperoleh informasi yang lebih banyak mengenai
materi yang dibelajarkan dan sekaligus melatih sikap dan ketrampilan sosialnya
sebagai bekal dalam kehidupan di masyarakat sehingga perolehan dari hasil belajar
siswa akan semakin meningkat[2].
Strategi pengajaran
adalah keseluruhan metode dan prosedur yang menitikberatkan pada kegiatan siswa
dalam proses belajar mengajar untuk mencapai
tujuan tertentu. Dalam konteks
strategi pengajaran tersusun hambatan-hambatan yang dihadapi, tujuan yang
hendak dicapai, materi yang hendak dipelajari, pengalaman-pengalaman belajar,
dan prosedur eveluasi. Peran guru lebih bersifat fasilitator dan pembimbing[3].
Ada banyak
cara yang ditempuh
guru untuk meningkatkan
hasil belajar siswa, di antaranya
dengan penerapan strategi pembelajaran kooperatif. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan strategi
pembelajaran yang menuntut adanya kerja
sama, di sini penulis akan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif dengan
tehnik make a match (mencari
pasangan) pada kompetensi dasar
menyebutkan tugas-tugas malaikat, karena pada materi ini terdapat
sepasang pengetahuan yaitu antara nama-nama
dan tugas-tugas malaikat,
sehingga dengan strategi pembelajaran kooperatif tehnik make a match ini peserta didik
dapat bekerja sama dengan teman-teman dalam kolompok untuk mencari
pasangan sesuai nama dan tugas malaikat-malaikat tersebut, sehingga dapat
tercipta suasana kelas yang menyenangkan karena siswa larut dalam
permainan kartu yang telah disiapkan
oleh guru. Secara tidak langsung peserta didik dapat
mengingat pengetahuan tentang
tugas-tugas malaikat yang
telah disajikan guru. Dalam pembelajaran ini peserta didik aktif bekerja sama
mencari pasangan materi yang telah tersaji,
sementara guru bertugas sebagai pembimbing dan pengawas agar pembelajaran dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan target waktu yang tersedia,
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
Dipilihnya SMP Negeri 4
Kota Kupang karena di sekolah tersebut merupakan tempat tugas mengajar penulis,
sehingga dapat mempermudah dan memperlancar
penulis untuk mengadakan penelitian dan hasilnya untuk memudahkan
peserta didik memahami materi pembelajaran. Dan penulis mengadakan
penelitian di kelas VII karena
materi pada kompetensi dasar menghayati perilaku disiplin sebagai cerminan makna iman
kepada malaikat pada semester 2
ini sangat cocok
bila diterapkan dengan
strategi pembelajaran kooperatif dengan
tehnik make a match.
Berkaitan dengan
uraian tersebut di atas,
penulis merumuskan permsalahan
tersebut dalam judul "Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif "make a match" dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Pendidikan Agama Islam Kompetensi Dasar Menghayati Perilaku Disiplin Sebagai Cerminan Makna Iman
Kepada Malaikat Pada Siswa Kelas VII SMP
Negeri 4 Kota Kupang Tahun Pelajaran 2022/2023”.
Masalah dalam penelitian
ini adalah apakah penerapan strategi pembelajaran kooperatif "make a match" dapat
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam kompetensi dasar menghayati perilaku disiplin sebagai cerminan makna iman
kepada Malaikat pada siswa kelas VII SMP
Negeri 4 Kota Kupang Tahun Pelajaran 2022/2023?
Tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan
strategi pembelajaran "make a match" dapat meningkatkan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam kompetensi dasar cerminan makna iman kepada Malaikat pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kota Kupang Tahun Pelajaran 2022/2023.
METODE PENELITIAN
Dalam setiap siklusnya terdiri dari empat
elemen penting, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.[4]
Model
Penelitian Tindakan Kelas[5]
Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik,
digunakan daftar nilai kognitif. Menurut Ngalim Purwanto, data tersebut
diperoleh pada tiap tiap siklus dianalisa secara deskriptif dengan menghitung percentages correction, dengan rumus
sebagai berikut:[6]
![]() |
Dalam bukunya Suharsimi Arikunto,
Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan menyatakan bahwa untuk menentukan nilai hasil
belajar peserta didik dapat dinyatakan dalam skala yaitu sebagai berikut:[7]
Kategori |
Huruf |
Keterangan |
|
80 – 100 |
A |
Baik sekali |
|
66 – 79 |
B |
Baik |
|
56 – 65 |
C |
Cukup |
|
40 – 55 |
D |
Kurang |
|
30 – 39 |
E |
Gagal |
|
Indikator
Keberhasilan
Penelitian tindakan kelas ini
dikatakan berhasil apabila terjadi ketuntasan hasil belajar peserta didik yaitu
sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik yang tuntas belajar yaitu
memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan 77,8. Dengan penerapan strategi
pembelajaran kooperatif " make a
match" pada penelitian ini, diharapkan peserta didik hasil belajarnya
dapat meningkat dari Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan 77,8
minimal 85% dari jumlah peserta didik yang tuntas belajarnya dengan memperoleh
nilai lebih besar atau sama dengan 77,8. Alat ukurnya dengan menganalisis
prosentase ketuntasan belajar peserta didik dari tes siklus yang telah mereka
kerjakan.
HASIL PENELITIAN
Pra Siklus
Pembelajaran ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar peserta
didik sebelum penggunaan strategi pembelajaran kooperatif “make a match” yaitu dengan menggunakan metode ceramah.
Dari tes/uji kompetensi pra siklus dengan instrument penilaian bentuk isian
singkat berjumlah 10 soal. Dengan metode ceramah pada kompetensi dasar
menyebutkan tugas-tugas malaikat belum mencapai hasil yang diharapkan. Dari
hasil tes pra siklus diketahui bahwa peserta didik yang tuntas dari KKM yang
ditentukan 77,8 sebanyak 8 orang (40%)
dengan nilai rata-rata 79,04 dari 21 anak, sedangkan peserta didik yang belum
tuntas dari standar KKM sebanyak 13 orang (61,90%) dengan rata-rata 52,45.
Siklus I
Dari hasil tes siklus
I diketahui bahwa peserta
didik yang tuntas
dari KKM yang ditentukan 77,8
sebanyak 11 orang (52,38 %) dari 21 orang dengan rata-rata 79,43 dan sebanyak
10 orang (47,62%) mendapat nilai rata-rata 65,20 (10 orang belum mencapai KKM).
Siklus II
Dari data pelaksanaan siklus
II menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menerapkan strategi
pembelajaran kooperatif “make a match” pada peserta
didik pada kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar sebelum penerapan strategi pembelajaran kooperatif “make a match”. Dari hasil tes siklus II diketahui bahwa peserta
didik yang tuntas dari KKM yang
ditentukan 77,8 sebanyak 15 orang (75%) dari 21 orang
dengan mendapat nilai rata-rata 80,50. Sedangkan 6 orang (28,57%) mendapat
nilai rata-rata 69,20 (6 orang belum mencapai KKM).
Siklus III
Dari data pelaksanaan siklus III menunjukkan bahwa proses
pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif “make a match”pada peserta didik pada kompetensi dasar menyebutkan
tugas-tugas malaikat mengalami peningkatan ibandingkan dengan hasil belajar sebelum penerapan strategi
pembelajaran kooperatif “make a match”. Dari
hasil tes siklus III diketahui bahwa peserta didik yang tuntas dari KKM yang
ditentukan 77,8 sebanyak 21 orang (100%) dari 21 orang dengan nilai rata-rata
89,20, sedangkan yang tidak mecapai KKM (0%). Dengan demikian pada siklus III
ini keseluruhan peserta didik yang berjumlah 21 orang telah mencapai KKM.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
1.
Penerapan strategi pembelajaran kooperatif “make a match” pada kompetensi dasar menyebutkan
tugas-tugas malaikat dilaksanakan pada pembelajaran dalam setiap siklus, yaitu:
siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 diterapkan untuk pembelajaran materi
menyebutkan tugas-tugas malaikat Dalam pembelajaran materi menyebutkan
tugas-tugas malaikat dengan
Penerapan strategi pembelajaran kooperatif “make a match” mengantarkan peserta didik semakin baik
hasil belajarnya karena mudah, tidak
meyulitkan, menyenangkan dalam permainan dan tidak membosankan peserta
didik, sehinga
mereka dapat merespon materi pembelajaran dengan baik dan dapat
memenuhi tujuan pembelajaran.
2.
Hasil Belajar. Penerapan strategi
pembelajaran kooperatif “make a match” mengantarkan
menjadikan hasil belajar peserta didik pada kompetensi dasar menyebutkan
tugas-tugas malaikat mengalami peningkatan. Hal ini dikarekan ada beberapa
faktor yang mempengaruhinya yaitu:
a. Faktor Internal (yang berasal dari dalam)
seperti: kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, cara belajar
serta pengetahuan tentang ilmu yang serumpun.
b. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar) yaitu: keluarga,
sekolah/madrasah, masyarakat dan lingkungan.
Dengan strategi
pembelajaran kooperatif “make
a match” hasil belajar peserta
didik kelas VII semester 2 SMP Negeri 4 Kota Kupang mengalami
peningkatan, siklus I (79,43), Siklus II (80,50) dan siklus III (89,20).
Tabel 1
Prosentase Hasil Belajar
Kategori |
Siklus I |
Siklus II |
Siklus III |
|||
Jumlah peserta didik |
% |
Jumlah peserta didik |
% |
Jumlah peserta didik |
% |
|
Baik Sekali |
11 |
52,38 |
15 |
75% |
21 |
100 |
Baik |
4 |
19,05 |
2 |
9,52 |
0 |
0 |
Cukup |
3 |
14,29 |
2 |
9,52 |
0 |
0 |
Kurang |
2 |
9,52 |
1 |
4,76 |
0 |
0 |
Gagal |
1 |
4,76 |
1 |
4,76 |
0 |
0 |
Jumlah |
21 |
100 |
21 |
100 |
21 |
100 |
Tabel 2
Prosentase Hasil Observasi
No |
N a m a |
Siklus I |
Siklus II |
Siklus III |
||||||
NA |
% |
NA |
% |
NA |
% |
|
||||
1 |
Aldy
Alamsyah |
5 |
50 |
7 |
70 |
8 |
80 |
|
||
2 |
Muhammad
Iqbal |
4 |
40 |
7 |
70 |
9 |
90 |
|
||
3 |
Tirsa
Setiawan |
5 |
50 |
8 |
80 |
10 |
100 |
|
||
4 |
Cahyani
R. |
4 |
40 |
7 |
70 |
10 |
100 |
|
||
5 |
Puja
Fadilah |
4 |
40 |
8 |
80 |
10 |
100 |
|
||
6 |
Candra
Aquarisa |
4 |
40 |
7 |
70 |
10 |
100 |
|
||
7 |
Alifah
Hamid |
4 |
40 |
8 |
80 |
10 |
100 |
|
||
8 |
Marsela
Y. |
3 |
30 |
7 |
70 |
10 |
100 |
|
||
9 |
Eka
Putri |
4 |
40 |
8 |
80 |
10 |
100 |
|
||
10 |
Muh.
Raditia |
5 |
50 |
8 |
80 |
10 |
100 |
|
||
11 |
Marseli
Y. |
4 |
40 |
8 |
80 |
10 |
100 |
|
||
12 |
Siti
Maharani |
3 |
30 |
8 |
80 |
10 |
100 |
|
||
13 |
Abdul
Rizki |
5 |
50 |
8 |
80 |
7 |
70 |
|
||
14 |
Nanda
Safira |
5 |
50 |
7 |
70 |
10 |
100 |
|
||
15 |
Jasmin
Indiana |
5 |
50 |
9 |
90 |
10 |
100 |
|
||
16 |
Fauziah
Y. N. |
6 |
60 |
8 |
80 |
10 |
100 |
|
||
17 |
Ananda
D. |
6 |
60 |
9 |
90 |
10 |
100 |
|
||
18 |
Duta
W.A.S.R |
5 |
50 |
8 |
80 |
10 |
100 |
|
||
19 |
Rizky
A.P. |
5 |
50 |
7 |
70 |
8 |
80 |
|
||
20 |
Wahdana
Dj. |
4 |
40 |
7 |
70 |
10 |
100 |
|
||
21 |
Muhammad
|
5 |
50 |
8 |
80 |
10 |
100 |
|
||
Keterangan:
NA (nilai Keaktifan)
3. Tingkat ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Melalui
penerapan strategi pembelajaran kooperatif
“make a match”pada siklus I, II dan III dapat diketahui tingkat
ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Siklus I peserta didik yang tuntas sebanyak 11 orang (52,38%).
Siklus II peserta didik yang tuntas sebanyak 15 orang
(75%).
Siklus III peserta didik yang tuntas sebanyak 21 orang (100%)
.Tabel 3
Tabel Prosentase
Ketercapaian KKM
Kategori |
Siklus I |
Siklus II |
Siklus III |
|||
Jlh siswa |
% |
Jlh siswa |
% |
Jlh siswa |
% |
|
Tuntas |
11 |
52,38 |
15 |
75% |
21 |
100 |
Belum Tuntas |
10 |
47,62 |
6 |
28,57 |
0 |
0 |
Jumlah |
21 |
100 |
21 |
100 |
21 |
100 |
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa
kelas VII semester 2 SMP Negeri 4
Kota Kupang kompetensi dasar menghayati perilaku disiplin sebagai cerminan makna iman
kepada malaikat dengan menerapkan
strategi pembelajaran kooperatif "make a match",
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Penerapan
strategi pembelajaran kooperatif
"make a match", mampu meningkatkan hasil
belajar siswa, dikarenakan
mudah, tidak meyulitkan, menyenangkan dalam permainan
kartu dan tidak membosankan peserta didik, sehingga mereka
dapat merespon materi
pembelajaran ssesuai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Setelah penerapan strategi pembelajaran kooperatif "make a match", kompetensi dasar menghayati perilaku disiplin
sebagai cerminan makna iman kepada malaikat, hasil belajar
peserta didik kelas VII semester
2 SMP Negeri 4 Kota Kupang tahun pelajaran 2022/2023 mengalami peningkatan,
siklus I dengan rata-rata nilai 79,43, Siklus II dengan rata-rata nilai 80,50
dan siklus III dengan rata-rata nilai 89,20.
Melalui penerapan strategi pembelajaran "make a match", pada siklus I, II dan III dapat diketahui
tingkat ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Siklus I peserta didik
yang tuntas sebanyak 11 dari 21 orang, siklus II 15 orang dan siklus III 21
orang.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Farichi,
S.Pd.I, dkk. Khasanah Pendidikan Agama
Islam. Yudhistira (2006).
Agus Suprijono,
Cooperative Learning Teori & AplikasiPAIKEM, Pustaka Pelajar: Pustaka
pelajar yogyakarta (2010).
Dalyono, Psikologi
Pendidikan. Rineka cipta, Jakarta (2001).
Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2009).
Charis Masruri,
Upaya Meningkatkan Penguasaan Materi Akidah Ahlak Melaui Strategi Small
Group Discussion Pada Siswa Kelas
V MI Al
Islam Banjaragung Keca. Kajoran
Kab. Magelang, (2009).
Departemen Pendidikan Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Penelitian
Tindakan Kelas, (Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003).
Depag RI, Al-Quran Dan Terjemahnya, Jakarta (1989).
B. Mulyasa, Manajemen
Berbasis Sekolah, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2000),
Fuat Ihsan, Dasar-Dasar
Kependidikan. (Smg. Rineka cipta 1995).
Hilal suyitno, S.Ag. Bimbingan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas 4 Sekolah Dasar, Mediatama
(2010).
Isjoni, H.
Drs.M.Si.,Ph.D. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Antar
Peserta Didik : Pustaka pelajar yogyakarta (2009).
Ismail SM, M.Ag.
Strategi Pembelajaran Agama Islam
Berbasis PAIKEM, RaSAIL Media Group,Semarang (2008).
Masitoh, & Laksmi Dewi, Strategi
Pembelajaran, Jakarta Depag RI. th 2009.
Mendiknas, Undang-Undang
RI No 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, Nuansa Aulia, Bandung (2005).
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Praktek Baru,
Bandung: Rosdakarya, (1995)
Mulyono Abdurahman, Pendidikan Bagi Anak
Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2003 ) cet II.
Milkhatun, Aplikasi
pembelajaran PAI model cooperative learning tipe jigsaw di SMA Al Fatah Terboyo
Semarang, (2010).
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,
(Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 1995),
Oemar Hamalik,
Prof. Dr. Proses Belajar Mngajar Bumi Aksara Jakarta (2006)
Purwanto, Prinsip-Prinsip dan
Tehnik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet.9, (2000)
Salim Bahreisy. Riadhus
solihin, PT Alma Arif Bandung (1986)
Saminanto, Ayo
Praktek PTK (Penelitian
Tindakan Kelas) RaSAIL Media Group, Semarang (2010)
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya,
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995),
S. Margono, Metodologi
Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004) Cet.4,
Sofan Amri,S.Pd. & Lif Khoiru Ahmadi,S.Pd., M.Pd. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran Pengaruhnya
Terhadap Mekanisme Dan
Praktek Kurikulum, Prestasi Pustaka Jakarta (2010)
Sudarwan Danim, Agenda
Pembaharuan Sistem
Pendidikan, Pustaka pelajar yogyakarta
(2002)
Sugiyanto, Model-Model Pembelajaran Inovatif, Yuma Pustaka Pustaka bekerja
sama dengan FKIP. UNS. Surakarta: 2010
Sugiyono, Metode Penelitian
Pendidikan, Bandung, Alfabeta (2009)
Suharsimi Arikunto, Penelitian
Tindakan Kelas. Bumi Aksara, Jakarta: 2006 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan
Zain, Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta: PT. Rineka Cipta, (2006),
Trianto,S.Pd, M.Pd. Model-model
Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Prestasi Pustaka Jakarta: 2007
Zaenal Arifin, Evaluasi
Pembelajaran Depag RI Jakarta: 2009
[1] Masitoh & Laksmi
Dewi :Strategi Pembelajaran, Jkt.
Depag RI 2009 hlm.7
[2] Masitoh & Laksmi Dewi. :Strategi Pembelajaran, hlm. 233
[3] Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara,
Jakarta, Th 2001 hlm. 203
[4] Saminanto, Ayo Prakik PTK, hlm. 8
[5] Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta:
Bumi Aksara, 2006), hlm. 16
[6] Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Tehnik
Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000),
Cet.9, hlm.112.
[7] Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar
Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), Cet. hal. 249.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar