“Al-qur’an dan Fungsinya”
Oleh :
Abdulchalid
Badarudin
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM
KOSENTRASI SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Sesungguhnya
segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT itu tidak ada yang sia-sia, dan segala
sesuatu yang diciptakan Allah SWT pasti mempunyai definisi dan tujuan untuk apa
mereka diciptakan, begitu juga sama halnya dengan Al-Qur’an yang diturunkan
oleh Allah SWT kepada baginda Rasulullah SAW pasti mempunyai definisi, fungsi
dan juga tujuan.
Banyak sekali
perbedaan pendapat dari para ulama dan pakar-pakar mengenai definisi Al-Qur’an
baik secara etimologi maupun terminologi. Tapi pada kesimpulannya Al-Qur’an
merupakan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada baginda Rasulullah SAW, yaitu
Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril As, yang di situ Al-Qur’an merupakan
kitab suci bagi umat Islam yang resmi. Sama halnya seperti Nashrani dengan
Injilnya ataupun Yahudi dengan Tauratnya.
Selain itu
Al-Qur’an juga mempunyai banyak sekali fungsi dan tujuan. Salah satu tujuan dan
fungsi Al-Qur’an adalah menjadi petunjuk bagi umat manusia, sebagaimana firman
Allah SWT dalam surat Al-Isra’ ayat 9.
إِنَّ
هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ
الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا ﴿۹﴾
Sesungguhnya Al-Qur’an ini
memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira
kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal sholih, bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.
Karena
banyaknya perbedaan pendapat mengenai fungsi Al-Qur’an, maka
penulis menggunakan dalil dalam Al-Qur’an yang membutuhkan penjelasan yang
lebih detail.
Oleh karena itu
penulis dengan segala keterbatasan mencoba menguraikan masalah fungsi Al-Qur’an untuk didiskusikan
bersama teman-teman seangkatan.
B.
Konteks
Pembahasan
Konteks pembahasan makalah ini adalah
Al-Qur’an dan fungsinya bagi kehidupan
umat manusia.
C.
Permasalahan
Berdasarkan
latar belakang dan konteks pembahasan di atas, maka permasalahan dalam makalah
ini adalah apa fungsi Al-Qur’an bagi kehidupan umat manusia?
D.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk
menguraikan fungsi Al-Qur’an Qur’an bagi kehidupan umat manusia.
E.
Kegunaan Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penulis mempunyai sebuah
harapan agar makalah ini kelak bisa berguna untuk orang banyak, selain itu ada
beberapa harapan penulis tentang kegunaan penulisan makalah ini di antaranya sebagai berikut:
1. Untuk dunia
pendidikan; kiranya dapat memperluas
pengetahuan pembaca tentang ilmu
agama, khususnya tentang ilmu Al-Qur’an.
2. Untuk penulis; digunakan
untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen. Selain itu penulisan makalah ini untuk memperkaya pengetahuan bagi penulis.
F.
Metodologi Penulisan
Dalam penulisan
makalah ini, penulis menggunakan sumber data dari data-data kepustakaan
(penelitian literatur) yang diperoleh dari pelbagai literatur buku dan juga
sumber data dari data-data yang diambil melalui media internet.
Sedangkan dalam
metode penulisannya, penulis menggunakan berbagai metode adalah metode induktif, yakni pembahasan yang
dimulai dengan mengemukakan fakta-fakta yang bersifat khusus, kemudian dari
fakta-fakta tersebut dicari generalisasinya (kesimpulan yang bersifat
umum).
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa
fungsi Al-Qur;an di bawah ini sebagai berikut :
1. Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia.
Allah SWT berfirman Dalam QS: Al-Baqarah 1:
ذَلِكَ
الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِيْنَ ﴿۲﴾
Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan pada isinya,
petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.
Dalam QS: Al-Baqarah:185:
شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ﴿۱٨۵﴾
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan,
bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara
yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di
negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan
itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka
(wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada
hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur.”
Ayat tersebut
mengisyaratkan bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk yang didesain sedemikian rupa
sehingga jelas bagi umat manusia dengan petunjuk itu manusia bisa membedakan
mana yang hak dan bathil. Inilah sesungguhnya fungsi Al-Qur’an, yaitu sebagai
pedoman hidup umat manusia. Karena itu bila Al-Qur’an dipelajari dengan benar
dan sungguh-sungguh maka isi kandungannya akan membantu kita menemukan
nilai-nilai yang dapat dijadikan pedoman untuk menyelesaikan berbagai problem
hidup.
2. Al-Qur’an sebagai pelajaran, rahmat dan obat
penawar (syifa’) bagi segala macam penyakit baik rohani maupun jasmani.
Dalam
QS. Yunus : 57:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي
الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ﴿۵۷﴾
Hai manusia,
sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh
bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi
orang-orang yang beriman.
Dalam QS. Al-Isra'
: 82:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلا خَسَارًا ﴿٨۲﴾
Dan Kami
turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi obat dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman, dan (Al-Quran itu) tidaklah menambah kepada
orang-orang yang zalim selain kerugian”.
3. Al-Quran sebagai pembenar
kitab-kitab suci sebelumnya, yakni Taurat, Zabur, dan Injil.
Dalam
QS. Fathir: 31:
وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ هُوَ الْحَقُّ مُصَدِّقًا
لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ إِنَّ اللَّهَ بِعِبَادِهِ لَخَبِيرٌ بَصِيرٌ ﴿۳۱﴾
Dan apa yang
telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) adalah Al-Kitab (Al Qur’an) itulah yang
benar, membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya.
Dalam QS. Al-Ma’idah: 48:
وَأَنْزَلْنَا
إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ ﴿٤٨﴾
Dan Kami telah
turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang
sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian
terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa
yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan
jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu
umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu,
maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu
semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.
4. Al-Qur’an sebagai pelajaran
dan penerangan.
Dalam
QS. Yasin: 69:
وَمَا عَلَّمْنَاهُ
الشِّعْرَ وَمَا يَنْبَغِي لَهُ إِنْ هُوَ إِلا ذِكْرٌ وَقُرْآنٌ مُبِينٌ ﴿٦۹﴾
Al-Quran itu tidak lain adalah pelajaran dan kitab yang
memberi penerangan.
.
5. Al-Qur’an sebagai
pembimbing yang lurus.
Dalam
QS. Al-Kahfi:
1-2 :
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ
وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجَا ﴿۱﴾ قَيِّمًا لِيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِنْ لَدُنْهُ وَيُبَشِّرَ
الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا ﴿۲﴾
Segala puji
bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al Qur'an) dan Dia
tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya {1}; Sebagai bimbingan yang lurus,
untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi
berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh,
bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik {2}.
Dalam QS. Al-An’am: 126:
وَهَذَا صِرَاطُ رَبِّكَ مُسْتَقِيمًا قَدْ فَصَّلْنَا الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَذَّكَّرُونَ ﴿۱۲٦﴾
Dan inilah jalan Tuhanmu; (jalan) yang lurus.
Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang
mengambil pelajaran.
Dalam QS.
Al-An’am: 153:
وَأَنَّ
هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ﴿۱۵۳﴾
Dan
bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah
dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan
itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan
Allah kepadamu agar kamu bertakwa.
Dalam QS. Al-Isra’: 9:
إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ
وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ
أَجْرًا كَبِيرًا
﴿۹﴾
Sesungguhnya Al-Qur’an ini
memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira
kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal sholih, bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.
Dalam QS. Al-Baqarah : 2:
ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ
هُدًى لِلْمُتَّقِيْنَ
﴿۲﴾
Kitab
(Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.
6. Al-Qur’an sebagai pedoman
bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi yang meyakininya.
Dalam QS. Al Jatsiyah: 20:
هَذَا بَصَائِرُ
لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ ﴿۲٠﴾
Al-Quran ini
adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakininya.
Dalam QS. Ibrahim: 1:
الر كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ ﴿۱﴾
Alif
laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan
izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha
Terpuji.
Dalam QS.
Al-Hadid: 9:
هُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ عَلَى عَبْدِهِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ
لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَإِنَّ اللَّهَ بِكُمْ
لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ ﴿۹﴾
Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya
ayat-ayat yang terang (Al Qur'an) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan
kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha
Penyayang terhadapmu.
7. Al-Qur’an sebagai
pengajaran.
Dalam
QS. Al-Qalam:
52:
وَمَا
هُوَ إِلا ذِكْرٌ لِلْعَالَمِينَ ﴿۵۲﴾
Dan tiadalah ia
(Al Qur-an), melainkan pengajaran untuk semesta alam.
Dalam QS. Ali-Imran: 138:
هَذَا بَيَانٌ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةٌ لِلْمُتَّقِينَ ﴿۱۳٨﴾
(Al Qur'an) ini
adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang
yang bertakwa.
8. Al-Qur’an sebagai
petunjuk dan kabar gembira.
Dalam
QS. Al-Nahl: 89:
وَيَوْمَ
نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِمْ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَى هَؤُلاءِ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ ﴿٨۹﴾
(Dan ingatlah)
akan hari (ketika) Kami, bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas
mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi
atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an)
untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira
bagi orang-orang yang berserah diri.
9. Al-Qur’an sebagai
pembanding atau
pembeda (Furqan) antara yang haq dan
bathil.
Dalam
QS. Al-Baqarah:
185:
شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ﴿۱٨۵﴾
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan,
bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara
yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di
negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan
itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka
(wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada
hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur.
10. Al-Qur’an sebagai
pengajaran
/ pembentang / penjelas (tibyan) segala sesuatu akan ilmu
pengetahuan dan rahasia-rahasia alam dunia dan akhirat.
Dalam
QS. Yusuf: 111:
لَقَدْ
كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لأولِي الألْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ ﴿۱۱۱﴾
Sesungguhnya
pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai
akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan rahmat bagi
kaum yang beriman.
Dalam QS. Ali-Imran: 138:
هَذَا بَيَانٌ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةٌ لِلْمُتَّقِينَ ﴿۱۳٨﴾
(Al Qur'an) ini
adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi
orang-orang yang bertakwa.
11. Al-Qur’an sebagai tali
Allah yang harus diikat kuat dan digenggam teguh dalam hati dan kehidupan,
khususnya bersama-sama agar tidak bercerai-berai.
Dalam QS. Al-Zukhruf: 43:
فَاسْتَمْسِكْ
بِالَّذِي أُوحِيَ
إِلَيْكَ
إِنَّكَ عَلَى صِرَاطٍ
مُسْتَقِيمٍ
﴿٤۳﴾
Maka
berpeganglah teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu.
Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus.
Dalam QS. Ali Imran: 102-103:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ﴿۱۰۲﴾ وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ ﴿۱۰۳﴾
Hai orang-orang
yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan
janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam (102). Dan
berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu
(masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah
berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar
kamu mendapat petunjuk (103).”
12. Al-Qur’an sebagai tadzkirah (peringatan) bagi orang-orang
yang takut kepada Allah dan terhadap kepemimpinan Al-Qur’an.
Dalam
QS. Thaha: 1-4
& 123-124:
طه ﴿۱﴾ مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَى ﴿۲﴾ إِلَّا تَذْكِرَةً لِمَنْ يَخْشَى ﴿۳﴾ تَنْزِيلا مِمَّنْ خَلَقَ الأرْضَ وَالسَّمَاوَاتِ الْعُلاَ ﴿٤﴾
Thaahaa {1}. Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini
kepadamu agar kamu menjadi susah {2}; tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah)
{3}. Yaitu diturunkan dari Allah yang
menciptakan bumi dan langit yang tinggi {4}.
Dalam QS. Thaha: 123-124:
قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلا يَضِلُّ وَلا يَشْقَى ﴿۱۲۳﴾ وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى ﴿۱۲٤﴾
Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama,
sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu
petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak
akan sesat dan tidak akan celaka (123).” Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku,
Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta (124).
13. Al-Qur’an sebagai pengawas
(Muhaiminun) dan penjaga atas
kitab-kitab samawi lainnya, tidak hanya membenarkan masalah aqidah, akan
tetapi masalah syariat alamiyah juga. Al-Qur’an juga menetapkan sebagian
hukum-hukum dari kitab sebelumnya dan mengganti serta mengubah sebagian
lainnya.
Dalam
QS. Al-Maidah:
48:
وَأَنْزَلْنَا
إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ
وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا
تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ
شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً
وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آَتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى
اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ
تَخْتَلِفُونَ
﴿٤٨﴾
Dan Kami telah
turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang
sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian
terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa
yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat
diantara kamu, Kami berikan
aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada
Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah
kamu perselisihkan itu.
14. Sebagai
Mukjizat bagi Rasulullah SAW yang bertujuan untuk melemahkan musuh-musuh Allah
dan Rasul-Nya yang meragukan kenabian dan kerasulan-Nya.
15. Selain itu
fungsi Al-Qur’an yang tidak kalah penting, adalah sebagai bukti kebenaran Nabi
Muhammad SAW, dan bukti bahwa semua ayatnya benar-benar dari Allah SWT. Sebagai
bukti kedua fungsinya yang terakhir paling tidak ada dua aspek dalam Al-Qur’an
itu sendiri: 1) Isi/kandungannya yang sangat lengkap dan sempurna; 2)
Keindahan bahasa dan ketelitian redaksinya: 3) Kebenaran berita-berita
ghaibnya; dan 4) Isyarat-isyarat ilmiahnya.
BAB III
P
E N U T
U P
A.
Kesimpulan
Berangkat dari pembahasan di atas,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Al-Qur’an merupakan karya yang
sangat orisinil. Di dalamnya tidak ada keraguan sama sekali, tidak mengada-ada,
tiada kebohongan. Di dalamnya tidak terdapat khayalan seorang penyair,
penggubah, musisi dan lain-lain. Gaya bahasanya sangat khas dan memukau, tiada
bandingannya dan sangat berbeda dengan syair-syair, tulisan-tulisan atau apapun
yang merupakan hasil buatan dan karya cipta dari manusia, jin, malaikat, hewan
maupun tumbuhan.
Al-Qur’an adalah
wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada baginda Rasulullah SAW sebagai petunjuk,
pedoman, pengingat, perintah, kabar baik, peringatan, dan bahkan mukzijat dari
Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk membuktikan kenabian dan
kerasulan-Nya. isi Al-Qur’an itu bersifat universal, bahkan semua ilmu
pengetahuan secara garis besar terkandung di dalam isi Al-Qur’an tersebut. Al-Qur’an sama
sekali bukanlah hasil ciptaan atau rekaan Nabi Muhammad SAW, yang semata-mata
merupakan hasil karya cipta Nabi Muhammad SAW yang kemudian beliau akui sebagai
firman dari Allah SWT yang di mana tujuannya hanya untuk menguntungkan
kepentingan pribadi Nabi Muhammad SAW, maupun menguntungkan kepentingan
Umat-Nya, seperti tuduhan kaum kafir selama ini. Padahal Nabi Muhammad SAW adalah
seorang yang al-um (buta huruf), sehingga mana mungkin orang yang buta
huruf yang tidak bisa membaca dan menulis mampu menciptakan sebuah karya agung
seperti Al-Qur’an ini, melainkan Al-Qur’an itu murni merupakan wahyu-wayu dari
Allah SWT yang berisi firman-firman yang berasal dari-Nya. Jadi tuduhan kaum
kafir bahwa Al-Qur’an adalah hasil karya cipta nabi Muhammad SAW selama ini
tidak masuk akal sama sekali. Bahkan Allah SWT menantang manusia dan jin untuk
membuat yang seperti Al-Qur’an. Terkandung dalam firman Allah SWT pada surat
ke-17 yaitu surat Al-Isra’ ayat 88:
قُلْ
لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الإنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا
الْقُرْآنِ لا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا﴿۸۸﴾
Katakanlah,
sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur’an
ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya (Al-Qur’an),
sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.
Al-Qur’an itu
murni 100% firman yang berasal dari Allah azza wajala’. Al-Qur’an juga
bukan duplikat dari wahyu-wahyu Ilahi (Taurat, Zabur, dan Injil) yang
turun sebelumnya, bahkan Al-Qur’an justru melengkapi wahyu-wahyu ilahi yang
turun sebelumnya. Bahkan ada juga syari’at-syari’at sebelumnya yang telah
diperintahkan oleh Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya (Umat sebelum umat Nabi
Muhammad SAW) yang termaktub melalui wahyu-wahyu ilahi (selain Al-Qur’an) yang
terkandung di dalamnya yang diganti. Pergantian ini disebabkan karena
syari’at-syari’at tersebut sudah tidak relevan diterapkan pada zaman Nabi
Muhammad SAW hidup. Sehingga Al-Qur’an menghapuskan syari’at-syari’at tersebut
dan menggantikannya dengan syari’at-syari’at yang baru yang sesuai dengan zaman
Nabi Muhammad SAW hidup.
Al-Qur’anul-Karim juga merupakan
kitab suci umat Islam yang di dalamnya berisi firman-firman yang berasal dari
Allah SWT yang diturunkan secara berangsur-angsur sebagai pedoman hidup bagi
manusia untuk meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat.
Maha suci Allah
yang telah menurunkan Al-Qur’an kepada umat Manusia khususnya kepada umat
Baginda Rasulullah SAW yaitu umat Islam yang sekaligus merupakan umat terakhir
dan penutup dari umat-umat sebelumnya.
2.
Al-Qur’an
memiliki sejumlah fungsi dalam kehidupan manusia, antara lain:
1) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia.
2) Al-Qur’an sebagai pelajaran, rahmat dan obat
penawar (syifa’) bagi segala macam penyakit baik rohani maupun jasmani.
3) Sebagai
pembenar kitab-kitab suci sebelumnya, yakni Taurat, Zabur, dan Injil.
4) Al-Qur’an sebagai
pelajaran dan penerangan.
5) Al-Qur’an sebagai
pembimbing yang lurus.
6) Al-Qur’an sebagai pedoman
bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi yang meyakininya.
7) Al-Qur’an sebagai
pengajaran.
8) Al-Qur’an sebagai
petunjuk dan kabar gembira.
9) Al-Qur’an sebagai
pembanding atau
pembeda (Furqan) antara yang haq dan
bathil.
10) Al-Qur’an sebagai
pengajaran
/ pembentang / penjelas (tibyan) segala sesuatu akan ilmu
pengetahuan dan rahasia-rahasia alam dunia dan akhirat.
11) Al-Qur’an sebagai tali
Allah yang harus diikat kuat dan digenggam teguh dalam hati dan kehidupan,
khususnya bersama-sama agar tidak bercerai-berai.
12) Al-Qur’an sebagai tadzkirah (peringatan) bagi orang-orang
yang takut kepada Allah dan terhadap kepemimpinan Al-Qur’an.
13) Al-Qur’an sebagai pengawas
(Muhaiminun) dan penjaga atas
kitab-kitab samawi lainnya, tidak hanya membenarkan masalah aqidah, akan
tetapi masalah syariat alamiyah juga. Al-Qur’an juga menetapkan sebagian
hukum-hukum dari kitab sebelumnya dan mengganti serta mengubah sebagian
lainnya.
14) Sebagai
Mukjizat bagi Rasulullah SAW yang bertujuan untuk melemahkan musuh-musuh Allah
dan Rasul-Nya yang meragukan kenabian dan kerasulan-Nya.
B. Saran
Setelah penulis menguraikan makalah ini maka timbul
keinginan dari penulis untuk setidaknya memberikan saran yang semoga bermanfaat
dan sekaligus untuk mengingatkan orang lain pada umumnya, dan khususnya bagi
diri penulis sendiri. Saran penulis di antaranya sebagai berikut:
1.
Sebagai Umat Islam kita wajib untuk
membumikan Al-Qur’an
dengan cara membaca, memahami dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.. Tidak sebatas pada hiasan rumah.
2.
Hendaknya belajar baca-tulis bahasa
Arab agar memudahkan dalam membaca dan memahami Al-Qur’an. Walaupun saat ini
huruf Arab bisa dilatinkan ke dalam bahasa Indonesia akan tetapi pada
prakteknya nanti, akan ada perbedaan-perbedaan antara huruf Arab yang
dilatinkan dan huruf Arab hijaiyyah yang biasanya kita ketahui dengan sebutan Huruf
Hijaiyyah. Jika sudah terjadi perbedaan antara huruf-huruf hijaiyyah dengan
huruf Arab yang dilatinkan ke dalam bahasa Indonesia maka hal tersebut bisa
sangat berbahaya karena akan menimbulkan kekeliruan yang amat fatal yang bisa
mengakibatkan kesalahan dalam membaca Al-Qur’an yang ujung-ujungnya bahkan bisa
merubah maknanya.
3.
Hendaknya
mengajarkan kepada anak-anak kita, saudara dan handai tolan untuk membaca dan memahami Al-Qur’an agar sedini mungkin menjadikan
Al-Qur’an sebagai landasan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian
Agama Republik Indonesia. 1974. Terjemahan Al-Qur’an, Jakarta.
Iskandar. 2001.
Sistematika Penyusunan Makalah dan Karya
Ilmiah. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar