Defenisi Pendekatan, Strategi,
Metode, Teknik,
Taktik, Model,
Manajemen dan Sistem
Oleh: Abdulchalid Badarudin
UNIVERSITAS
ISLAM MALANG
PASCASARJANA PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN ISLAM
KOSENTRASI
SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM
Defenisi Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik,
Taktik, Model,
Manajemen dan Sistem
1.
Pendekatan: dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan,
dan melatari metode dengan cakupan teoritis tertentu. (Akhmad Sudrajat, 2009:89).
2. Strategi diturunkan dari pendekatan yang telah ditetapkan. Newman dan
Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari
setiap usaha, yaitu:
a)
Mengidentifikasi dan menetapkan
spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus
dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang
memerlukannya.
b) Mempertimbangkan
dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk
mencapai sasaran.
c) Mempertimbangkan
dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal
sampai dengan sasaran.
d) Mempertimbangkan
dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk
mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Sementara
itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi adalah suatu
kegiatan yang digunakan
agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008)
menyebutkan bahwa dalam strategi terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi
pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan
diambil dalam suatu pelaksanaan atau tindakan.
Menurut Stephanie K. Marrus, pengertian strategi adalah suatu
proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar
tujuan tersebut dapat dicapai. Selain definisi-definisi strategi yang sifatnya
umum tersebut, ada juga pengertian strategi yang lebih khusus, seperti yang
diungkapkan oleh dua pakar strategi, Hamel dan Prahalad.
Menurut Hamel dan Prahalad pengertian strategi adalah tindakan yang bersifat incremental(senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir dimulai dari apa yang terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan komptensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
Menurut Hamel dan Prahalad pengertian strategi adalah tindakan yang bersifat incremental(senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir dimulai dari apa yang terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan komptensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
3.
Metode dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
mencapai tujuan. (Akhmad Sudrajat,
2009:97)
Atau dapat pula dikatakan
sebagai cara teratur yg
digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dng yg
dikehendaki; cara kerja yg bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yg ditentukan.
4.
Teknik diturunkan dari metode yang dijabarkan
ke dalam teknik dan taktik. Dengan demikian, teknik dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif
banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda
dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang
berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya
tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun
dalam koridor metode yang sama. (Akhmad
Sudrajat, 2009:99).
5.
Taktik merupakan gaya dalam melaksanakan metode atau teknik tertentu yang
sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan
metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang
digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan
humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang
satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan
alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya
pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai
dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan.
Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni
(kiat). (Akhmad Sudrajat, 2009:101).
Taktik dapat juga diartikan sebagai rencana atau tindakan yg bersistem
untuk mencapai tujuan dan pelaksanaan.
6.
Model; apabila antara pendekatan, strategi,
metode, teknik dan bahkan taktik sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang
utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model. Jadi, model pada
dasarnya merupakan bentuk yang tergambar dari awal sampai akhir. Dengan kata
lain, model merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik. (Akhmad
Sudrajat, 2009:103).
Model juga merupakan abstraksi/penyederhanaan/representasi dari
dunia nyata (the realworld). Suatu model digunakan untuk mendekati fenomena.
Fenomena pada umumnyabersifat kompleks sehingga replika dari dunia nyata perlu
dibuat agar fenomena menjadi lebihsederhana dan memudahkan orang untuk
mempelajarinya.
Model juga merupakan contoh, menyerupai, merupakan pernyataan simbolik
tentang fenomena, menggambarkan teori dari skema konseptual melalui penggunaan
symbol dan diafragma.
7.
Sistem menurut Murdick, R.G, (1991:27) adalah seperangkat elemen yang membentuk
kumpulan atau procedure-prosedure/bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu
tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang
pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi
dan/atau barang.
Menurut Jogianto (2005: 2) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan
suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata,
seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Menurut Indrajit (2001: 2) mengemukakan bahwa
sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki
unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
Menurut Penulis bahwa system adalah sebagai satu kesatuan yang terdiri
atas berbagai macam elemen yang saling terikat dan membutuhkan atau ada unsur
ketergantungan. Adanya unsur saling ketergantungan ini berarti menjelaskan adanya
proses masukan (input) dan keluaran (output). Sebagaimana sistem pencernaan
tadi, masukannya adalah makanan, sedangkan proses keluarannya berupa energi
atau bahkan tinja yang keluar melalui anus. Selain itu, kita juga dapat memberikan contoh mengenai kegiatan belajar
mengajar di kelas. Proses belajar-mengajar melibatkan banyak komponen, yaitu
guru, siswa, buku ajar, kurikulum, pembiayaan, dan sistem penilaian. Semua ini
termasuk kedalam sistem. Masukan dari proses belajar-mengajar, antara lain,
siswa, guru, buku ajar, dan model mengajar. Adapun proses keluarannya adalah
prestasi siswa yang diurutkan dari nilai terendah hingga ke nilai teringgi.
Apabila diukur secara kelompok akan memunculkan nilai rata-rata yang bisa
dipakai guru sebagai acuan untuk menentukan berhasil atau tidaknya proses
belajar-mengajar. Jika nilai rata-rata siswa bagus, maka guru dapat beranggapan
proses belajar secara umum sudah bagus dan perlu dipertahankan. Apabila nilai
rata-rata siswa buruk, maka guru bisa beranggapan proses belajar-mengajar tidak
berhasil atau perlu diperbaiki.
8.
Manajemen; Kata manajemen di ambil dari kata bahasa inggris yaitu “manage” yang
berarti mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin.
Berikut
pengertian manajemen menurut beberapa ahli :
Manajemen adalah seni dan ilmu
perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. (Drs. Oey Liang Lee).
Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi tang telah ditetapkan. (James A.F. Stoner).
Manajemen merupakan suatu proses
khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan
sumberdaya lainnya. (R. Terry).
Manajemen adalah seni pencapaian
tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.(Lawrence A. Appley).
Manajemen adalah usaha untuk
mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. (Horold Koontz dan
Cyril O’donnel).
Menurut
penulis sebenarnya ada banyak versi mengenai definisi
manajemen, namun demikian pengertian manajemen itu sendiri secara umum yang bisa
kita jadikan pegangan adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan,
seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan,
yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan
melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar