ABSTRAK
Abdulchalid
Badarudin. 2016. Kompetensi
Penelitian Dan Pengembangan Pengawas Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran
Pendidikan Islam Di SMP Negeri 4 dan 14 Kota Kupang. Tesis, Program
Studi Pendidikan Islam Kosentrasi Supervisi Pendidikan Islam Program Pascasarjana Universitas Islam Malang.
Pembimbing I Prof. Dr. H. Djunaidi Ghony, Pembimbing II Dr. Drs. Rulam Ahmadi,
M.Pd.
Kata Kunci: Kompetensi penelitian dan pengembangan, mutu
pembelajaran.
Keunggulan pengawas PAI tingkat SMP di
Kota Kupang dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan kadangkala tidak
mendapat dukungan dari pihak-pihak terkait. Ini menyebabkan ruang gerak para
pengawas PAI terbatas. Pengawas PAI Kota Kupang sebagai pihak eksternal
pengendalian mutu pendidikan pada level satuan pendidikan
sering dikesampingkan peranannya dalam proses peningkatan mutu pendidikan
di sekolah. Bahkan, tidak jarang pengawas PAI menjadi pihak pertama yang patut
disalahkan ketika terjadi kegagalan dalam hasil pendidikan. Sedangkan
pelaksanaan penelitian dan pengembangan terus berjalan hingga para pengawas PAI
tersebut berakhir masa pengabdian/ pensiun.
Tujuan dari penelitian ini untuk
mendeskripsikan, menganalisis, dan memberikan interpretasi tentang penguasaan
pengawas PAI terhadap berbagai pendekatan, jenis, dan metode penelitian dalam
pendidikan, kemampuan pengawas PAI dalam menyusun proposal penelitian
pendidikan, pelaksanaan penelitian pendidikan yang dilakukan oleh pengawas PAI,
dan bimbingan pengawas PAI terhadap guru tentang penelitian tindakan kelas,
baik perencanaan maupun pelaksanaannya.
Penelitian menggunakan pendekatan
kualitatif. Pengumpulan data melalui informasi,
data, dan fakta secara langsung pada objek penelitian, baik melalui wawancara,
observasi maupun dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala
Seksi Pendidikan Islam, pengawas PAI tingkat SMP di Kota Kupang, kepala sekolah
SMP Negeri 4 dan 14 Kota Kupang, dan guru PAI. Sedangkan data sekunder melalui
studi literatur/kepustakaan, atau bahan-bahan tertulis yang ada hubungannya dengan
topik yang akan diteliti. Analisis menggunakan deskriptif-kualitatif yang
menggambarkan dan menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul
dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang
diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh
tentang keadaan sebenarnya. Langkah-langkah dalam menganalisis data dalam
penelitian ini adalah collection data, reduction data, dan display data. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan melalui trianggulasi metode,
yaitu dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara,
data hasil wawancara dengan dokumentasi dan data hasil pengamatan dengan
dokumentasi.
Pengawas PAI tingkat SMP di Kota Kupang telah menguasai dan memahami
dengan baik berbagai jenis, metode dan pendekatan penelitian karena keseringan
melakukan penelitian. Jenis
penelitian yang sering digunakan oleh pengawas PAI dalam melakukan penelitian
adalah kualitatif dan penelitian lapangan, sedangkan pendekatan yang sering digunakan adalah
deskriptif kualitatif. Pengawas PAI tingkat SMP di Kota Kupang cukup
memahami dan menguasai cara menyusun proposal penelitian. Telah banyak
literatur yang telah dikuasai oleh para pengawas PAI Kota Kupang sehingga
persoalan penelitian dan pengembangan bukan hal yang baru bagi pengawas PAI Kota
Kupang. Pengawas PAI intens melakukan
penelitian dan pengembangan di sekolah binaan. Dikarenakan pengawas memiliki
tanggung jawab atas sekolah binaannya, maka ia perlu melakukan refleksi terhadap
perkembangan sekolah binaannya. Guru PAI belum memahami PTK yang memunculkan
motivasi bagi pengawas PAI untuk membimbing secara langsung kepada guru PAI,
baik bimbingan secara individu maupun melalui kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan oleh Kementerian Agama Kota Kupang dan MGMP. Implikasi dari
penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan oleh pengawas PAI adalah memberikan
kontribusi yang berarti bagi peningkatan mutu pembelajaran PAI di sekolah
melalui penelitian dan pengembangannya. Pengawas PAI harus mampu menciptakan
hubungan kemanusiaan yang harmonis terhadap guru. Selama ini pengawas dianggap
sebagai momok yang menakutkan bagi guru di sekolah. Oleh karena itu cara dan
pola bimbingan yang dilakukan oleh seorang pengawas PAI harus dirubah.
Sebaiknya guru PAI tidak terlalu bergantung pada pengawas untuk memecahkan
setiap masalah yang muncul dalam pembelajaran. Upaya sendiri lebih berkesan
terpuji dan mulia ketimbang mengharapkan kepada orang lain. Kepala sekolah
merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan pelaksanaan PAI
di SMP Negeri 4 dan 14 Kota Kupang, oleh karena itu kepala sekolah perlu
mengetahui dan memahami kurikulum PAI agar ia dapat memberikan dukungan bagi
pelaksanaan kurikulum baik secara langsung maupun tidak langsung. Peningkatan
SDM bagi guru PAI di sekolah umum sangat penting, oleh karena itu hendaknya
Kantor Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Kupang terus melakukan pendidikan, pelatihan dan pembinaan
terhadap guru-guru PAI sehingga memiliki profesionalisme yang tinggi dan siap
melakukan kreasi dan inovasi.
Malang, 09
Februari 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar