Rabu, 06 April 2016

SUPERVISI BIMBINGAN DAN KONSELING



SUPERVISI BIMBINGAN DAN KONSELING

Oleh: Abdulchalid Badarudin




UNIVERSITAS ISLAM MALANG
PASCASARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM
KOSENTRASI SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM


 

A.  Pengertian supervisi Bimbingan Konseling (BK)
Diartikan secara Etimologi, Supervisi berarti pengawasan, penilikan, pembinaan . Sedangkan secara Terminologi, Supervisi adalah Bantuan berbentuk pembinaan yang di berikan kepada seluruh staf sekolah untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik .
Setelah mengetahui supervisi, harus diketahui juga pengertian dari bimbingan baik bersifat umum maupun khusus. Bimbingan bersifat umum merupakan usaha-usaha untuk memberikan penerangan atau pendidikan agar yang menerima bimbingan lebih mengetahui, lebih menyenangi, lebih bersikap positif terhadap apa yang dibimbingkan. Sedangkan yang bersifat khusus yaitu bimbingan yang diberikan oleh guru, pembimbing atau konselor kepada anak-anak yang dalam perkembangan pendidikannya memperlihatkan kelambatan atau hambatan/kesulitan
Supervisi bimbingan dan koseling  merupakan satu relasi antara supervisor dan konselor (supervisee) dimana supervisor (konselor senior)memberi dukungan dan bantuan untuk meningkatkan mutu kinerja profesional supervisee.tumpu pada satu prinsip yang mengakui setiap manusia itu mempunyai potensi untuk berkembang.
Dari penjelasan yang telah diuraikan, dapat ditarik kerangka kesimpulan bahwa supervisi program bimbingan konseling di sekolah adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang diberikan kepada para pembimbing atau konselor untuk membantu peserta didik yang sedang dalam tahap perkembangan guna mendapatkan situasi belajar mengajar lebih optimal.

B.    Arah dan Tujuan Supervisi Konseling
Supaya pelaksanaan supervisi program bimbingan konseling ini dapat berjalan dengan efektif maka perlu dipahami  arah serta tujuan diadakan  supervisi dalam program bimbingan dan konseling . Adapun arah dan tujuan supervisi bimbingan dan konseling adalah:
1. Mengontrol kegiatan-kegiatan dari para personil bimbingan yaitu bagaimana pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing
2.    Mengontrol adanya kemungkinan hambatan-hambatan yang ditemui oleh para personil bimbingan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.
3.  Untuk mencari solusi terhadap hambatan-hambatan dan permasalahan-permasalahan yang ditemui.
4.    Memastikan terlaksananya program bimbingan secara baik untuk pencapaian tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan.
Sedangkan tujuan dari pelaksanaan supervisi program bimbingan konseling adalah:
1.    Meningkatkan kompetensi professional konselor
2.    Meningkatkan kesadaran dan identitas professional
3.    Mendorong perkembangan pribadi dan professional
4.    Mempromosikan kinerja professional
5.    Pemberian jaminan mutu terhadap praktek professional

C.    Prinsip-prinsip supervisi Penyelenggaraan Bimbingan Konseling
Dalam prinsip Supevisi bimbingan dan penyuluhan dapat dibagi berdasarkan sifatnya yaitu prinsip secara umum dan khusus :
1.    Prinsip umum, yaitu prinsip yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.    Supervisi program bimbingan dan konseling harus bersifat  praktis.
b.    Di kerjakan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah
c.    Hasil supervisi harus berfungsi sebagai sumber informasi bagi staf sekolah sebagai pengembangan proses belajar mengajar/ bimbingan konseling
d.    Supervisi dilaksanakan dengan  mekanisme yang menunjang kurikulum yang  berlaku.
2.    Prinsip khusus, yaitu supervisi hendaknya dilaksanakan secara :
a.    Sistematis artinya supervisi di kembangkan dengan perencanaan yang matang sesuai dengan sasaran yang diinginkan.
b.    Objektif artinya supervisi memberikan masukkan sesuai dengan aspek yang terdapat dalam instrument.
c.    Realistis artinya supervisi di dasarkan atas kenyataan yang sebenarnya yaitu pada keadaan hal-hal yang sudah di pahami dan di lakukan oleh para staf sekolah.
d.    Antisipatif artinya supervisi diarahkan untuk menghadapi kesulitan- kesulitan yang mungkin akan terjadi.
e.    Konstruktif artinya supervisi memberikan saran-saran perbaikan kepada yang di supervisi untuk berkembang sesuai dengan ketentuan atau aturan yang berlaku.

D.  Aspek yang di supervisi
Dalam supervisi program bimbingan dan konseling aspek-aspek yang akan di supervisi terdiri dari: 
1.   Aspek Ketenagaan, yang terdiri dari:
a.  Jumlah guru pembimbing dan kesesuaian latar belakang pendidikan
b.  Ratio konselor adalah 1: 150
c.  Tenaga administrasi
2.  Aspek organisasi, yang terdiri dari:
a.   Struktur organisasi
b.   Deskripsi tugas personal
3.  Aspek Kegiatan, yang terdiri dari:
a.  Program kegiatan bimbingan dan konseling
b.  Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan koneling
c.  Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling
d.  Analisis hasil evaluasi bimbingan dan konseling
e.  Tindak lanjut
4.  Aspek Sarana dan Prasarana, terdiri dari:
a.  Ruang khusus bimbigan dan konseling
b.  Ruang konseling
c.   Catatn pribadi siswa
d.  Kartu status konseling
 e. Kartu catatan kejadian
f.  Kartu komunikasi.
g. Peta laporan dan peta kelas
5.  Aspek Laporan, yang terdiri dari:
a.   Laporan bulanan
b.   Laporan caturwulan
c.   Laporan tahunan

E  Materi, dan Fungsi Supervisi bimbingan Konseling
1.  Materi Supervisi bimbingan dan Konseling
  Guru pembimbing/konselor bertugas menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling di seolah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan bimbingan dan konseling. Sebagai pelaksana utama, tenaga inti, guru pembimbing/konselor bertugas  :
                  a.       Memasyakatkan pelayanan bimbingan.
                  b.       Merencanakan program bimbingan.
                  c.       Melaksanakan seluruh pelayanan bimbingan.
                  d.       Menilai proses dan hasil pelayanan bimbingan dan kegiatan pendukungnya.
                  e.       Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan.
                   f.       Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian.
                  g.       Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan
                  h.       Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan dalam pelayanan   bimbingan.
Selanjutnya secara khusus dapat dikatakan bahwa materi supervisi bimbingan koseling sekolah mencakup :
a.    Layanan dan orientasi pokok, yang terdiri dari:
1.    Layanan orientasi
2.    Layanan informasi
3.    Layanan bimbingan penempatan dan penyaluran
4.    Layanan bimbingan belajar
5.    Layanan konseling kelompok
6.    Layanan konseling perorangan

b.    Kegiatan pendukung bimbingan
1.    Aplikasi instrumentasi bimbingan
2.    Penyelenggaraan himpunan data
3.    Konferensi kasus
4.    Kunjungan rumah
5.    Alih tangan kasus .

2.   Fungsi Supervisi Konseling
Fungsi supervisi program bimbingan konseling yaitu: Memonitor, Mencatatan, Memberi dukungan, Mengukur dan menilai kinerja, Mendorong untuk merefleksi , Adapun uraian dari bentuk-bentuk kegiatan tersebut adalah :
a.  Mengontrol kegiatan-kegiatan dari para personil bimbingan yaitu bagaimana pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka masingmasing
b.  Mengontrol adanya kemungkinan hambatan-hambatan yang ditemui oleh para personil bimbingan dalam melaksanakan tugas
c.  Memungkinkan dicarinya jalan keluar terhadap hambatan hambatan dan permasalahan-permasalahan yang ditemui
d. Memungkinkan terlaksananya program bimbingan secara lancar kearah pencapaian tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan
F.     Pelaksanaan, Dampak, dan Teknik dari  Supervisi Konseling
1.    Pelaksanaan Supervisi Program BK
Dalam pelaksanaan supervisi program bimbingan konseling yang terpenting dilakukan  adalah membuat kontrak sesi individual selama beberapa periode waktu dengan orang yang sama.
Berkaitan dengan hal ini  Hawkins dan Shohert (1989:200) telah membangun model proses supervisi yang sangat bermanfaat untuk menjelaskan beberapa isu ini. Model tersebut terdiri dari enam level operasi dalam supervisi program BK antara lain:
1).   Refleksi terhadap muatan sesi konseling. Fokusnya di sini adalah klien, apa yang  di ucapkannya,bagaimana berbagai bagian dari kehidupan klien saling bertautan dan apa yang di inginkan klien dari penyuluhan.
2)    Eksplorasi tekhnik dan strategi yang di gunakan oleh konselor. Tingkatan ini berkenaan dengan maksud terapeutuik konselor,dan pendekatan yang di ambilnya untuk membantu klien.
3)   Eksplorasi terapeutik.Tujuan dari level ini menguji cara interaksi antara klien dan konselor, dan apakah mereka telah membangun aliansi kerja yang berfungsi.
4)   Perasaan konselor kepada klien. Dalam daerah supervisi ini, Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan memahami reaksi conter- transference konselor, dan isu personal yang di rangsang kembali melalui kontak dengan klien.
5)   Apa yang terjadi saat ini dan sekarang antara supervisor dan yang di awasi. Hubungan yang terjadi dalam sesi supervisi mungkin memaparkan karakteristik yang mirip dengan hubungan antara konselor dan kliennya.
6)    Perasaan pengawas merespons yang di awasi juga dapat memberikan panduan  beberapa cara untuk melihat kasus yang tidak secara sadar diartikulasikan oleh pengawas atau yang di awasi, sekaligus memberikan kontribusi terhadap pemahaman kualitas hubungan pengawas dengan yang di awasi.
2.  Dampak Supervisi Bimbingan  Konseling
                             Jika pelaksanaan  supervisi program bimbingan konseling tidak dilakukan secara efektif maka menimbulkan dampak sebagai berikut:
1)    Tidak ada balikan dari orang yang kompeten apakah praktek profesional telah memenuhi standar kompetensi dan kode etik
2)    Ketinggalan iptek dalam bk
3)    Kehilangan identitas profesi BK
4)    Kejenuhan profesional (bornout)
5)    Pelanggaran kode etik yang akut
6)    Mengulang kekeliruan secara masif 
7)    Erosi pengetahuan yang sudah di dapat daripendidikan prajabatan (pt)
8)    Siswa dirugikan, tidak mendapatkan layananbk sebagaimana mestinya


G.    Metode / Tekhnik Supervisi Konseling
Teknik pelaksanaan supervisi program bimbingan dan konseling dapat menggu
nakan beberapa alternatif teknik supervisi yaitu
a.    Kunjungan kelas
b.    Observasi kelas
c.    Kunjungan dan atau observasi dokumentasi ke ruang bimbingan
d.    wawancara dan
e.   angket

DAFTAR RUJUKAN

·     Flurentin, Elia. 2001. Organisasi dan Manjemen Bimbingan di Sekolah. Malang : Tanpa Penerbit
·     Indra,2012.Supervisi Bimbingan Penyuluhan. (online). (http://indrasangpujangga.blogspot.com/2012/04/supervisi-bimbingan-penyuluhan.html). Diakses tanggal 22 April 2013
·         ________.Instrumen Supervisi Kegiatan Bimbingan dan Konseling.(online).(http://www.scribd.com/doc/50678504/Instrumen-Supervisi-Kegiatan-Bimbingan-Dan-Konseling) diakses tanggal 22 April 2013
·         _______.Pengarahan Supervisi dan Penilaian Kegiatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar