SUPERVISI
BIMBINGAN DAN KONSELING
Oleh: Abdulchalid Badarudin
UNIVERSITAS ISLAM
MALANG
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM
KOSENTRASI
SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM
A. Pengertian supervisi Bimbingan
Konseling (BK)
Diartikan secara Etimologi,
Supervisi berarti pengawasan, penilikan, pembinaan . Sedangkan secara
Terminologi, Supervisi adalah Bantuan berbentuk pembinaan yang di berikan
kepada seluruh staf sekolah untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang
lebih baik .
Setelah mengetahui supervisi, harus
diketahui juga pengertian dari bimbingan baik bersifat umum maupun khusus.
Bimbingan bersifat umum merupakan usaha-usaha untuk memberikan penerangan atau
pendidikan agar yang menerima bimbingan lebih mengetahui, lebih menyenangi,
lebih bersikap positif terhadap apa yang dibimbingkan. Sedangkan yang bersifat
khusus yaitu bimbingan yang diberikan oleh guru, pembimbing atau konselor
kepada anak-anak yang dalam perkembangan pendidikannya memperlihatkan
kelambatan atau hambatan/kesulitan
Supervisi bimbingan dan
koseling merupakan satu relasi antara supervisor dan konselor
(supervisee) dimana supervisor (konselor senior)memberi dukungan dan bantuan
untuk meningkatkan mutu kinerja profesional supervisee.tumpu pada satu prinsip
yang mengakui setiap manusia itu mempunyai potensi untuk berkembang.
Dari penjelasan yang telah
diuraikan, dapat ditarik kerangka kesimpulan bahwa supervisi program bimbingan
konseling di sekolah adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang diberikan
kepada para pembimbing atau konselor untuk membantu peserta didik yang sedang
dalam tahap perkembangan guna mendapatkan situasi belajar mengajar lebih
optimal.
B. Arah dan Tujuan Supervisi Konseling
Supaya pelaksanaan supervisi program
bimbingan konseling ini dapat berjalan dengan efektif maka perlu dipahami arah serta tujuan diadakan supervisi dalam program bimbingan dan
konseling . Adapun arah dan tujuan supervisi bimbingan dan konseling adalah:
1.
Mengontrol kegiatan-kegiatan dari para personil bimbingan yaitu bagaimana
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing
2. Mengontrol
adanya kemungkinan hambatan-hambatan yang ditemui oleh para personil bimbingan
dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.
3. Untuk mencari solusi terhadap hambatan-hambatan
dan permasalahan-permasalahan yang ditemui.
4. Memastikan terlaksananya program
bimbingan secara baik untuk pencapaian tujuan sebagaimana yang telah
ditetapkan.
Sedangkan tujuan dari pelaksanaan
supervisi program bimbingan konseling adalah:
1. Meningkatkan kompetensi professional
konselor
2. Meningkatkan kesadaran dan identitas
professional
3. Mendorong perkembangan pribadi dan
professional
4. Mempromosikan kinerja professional
5. Pemberian jaminan mutu terhadap
praktek professional
C. Prinsip-prinsip supervisi
Penyelenggaraan Bimbingan Konseling
Dalam prinsip Supevisi bimbingan dan
penyuluhan dapat dibagi berdasarkan sifatnya yaitu prinsip secara umum dan
khusus :
1. Prinsip umum, yaitu prinsip yang
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Supervisi program bimbingan dan
konseling harus bersifat praktis.
b. Di kerjakan sesuai dengan situasi
dan kondisi sekolah
c. Hasil supervisi harus berfungsi
sebagai sumber informasi bagi staf sekolah sebagai pengembangan proses belajar
mengajar/ bimbingan konseling
d. Supervisi dilaksanakan dengan mekanisme yang menunjang kurikulum yang
berlaku.
2. Prinsip khusus, yaitu supervisi
hendaknya dilaksanakan secara :
a. Sistematis artinya supervisi di
kembangkan dengan perencanaan yang matang sesuai dengan sasaran yang
diinginkan.
b. Objektif artinya supervisi
memberikan masukkan sesuai dengan aspek yang terdapat dalam instrument.
c. Realistis artinya supervisi di
dasarkan atas kenyataan yang sebenarnya yaitu pada keadaan hal-hal yang sudah
di pahami dan di lakukan oleh para staf sekolah.
d. Antisipatif artinya supervisi
diarahkan untuk menghadapi kesulitan- kesulitan yang mungkin akan terjadi.
e. Konstruktif artinya supervisi
memberikan saran-saran perbaikan kepada yang di supervisi untuk berkembang
sesuai dengan ketentuan atau aturan yang berlaku.
D. Aspek yang di supervisi
Dalam supervisi program bimbingan
dan konseling aspek-aspek yang akan di supervisi terdiri dari:
1. Aspek Ketenagaan, yang terdiri dari:
a. Jumlah guru pembimbing
dan kesesuaian latar belakang pendidikan
b. Ratio konselor adalah
1: 150
c. Tenaga administrasi
2. Aspek organisasi, yang
terdiri dari:
a. Struktur
organisasi
b. Deskripsi tugas
personal
3. Aspek Kegiatan, yang
terdiri dari:
a.
Program kegiatan bimbingan dan konseling
b.
Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan koneling
c.
Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling
d.
Analisis hasil evaluasi bimbingan dan konseling
e.
Tindak lanjut
4. Aspek Sarana dan
Prasarana, terdiri dari:
a.
Ruang khusus bimbigan dan konseling
b.
Ruang konseling
c.
Catatn pribadi siswa
d.
Kartu status konseling
e. Kartu catatan kejadian
f.
Kartu komunikasi.
g. Peta laporan dan peta kelas
5.
Aspek Laporan, yang terdiri dari:
a.
Laporan bulanan
b.
Laporan caturwulan
c.
Laporan tahunan
E. Materi, dan Fungsi
Supervisi bimbingan Konseling
1. Materi Supervisi
bimbingan dan Konseling
Guru pembimbing/konselor bertugas
menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling di seolah sesuai dengan
petunjuk pelaksanaan bimbingan dan konseling. Sebagai pelaksana utama, tenaga
inti, guru pembimbing/konselor bertugas :
a.
Memasyakatkan
pelayanan bimbingan.
b.
Merencanakan
program bimbingan.
c.
Melaksanakan
seluruh pelayanan bimbingan.
d.
Menilai
proses dan hasil pelayanan bimbingan dan kegiatan pendukungnya.
e.
Melaksanakan
kegiatan pendukung bimbingan.
f.
Melaksanakan
tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian.
g.
Mengadministrasikan
layanan dan kegiatan pendukung bimbingan
h.
Mempertanggungjawabkan
tugas dan kegiatan dalam pelayanan bimbingan.
Selanjutnya secara khusus dapat
dikatakan bahwa materi supervisi bimbingan koseling sekolah mencakup :
a. Layanan dan
orientasi pokok, yang terdiri dari:
1. Layanan
orientasi
2. Layanan
informasi
3. Layanan
bimbingan penempatan dan penyaluran
4. Layanan
bimbingan belajar
5. Layanan
konseling kelompok
6. Layanan
konseling perorangan
b. Kegiatan
pendukung bimbingan
1.
Aplikasi instrumentasi bimbingan
2.
Penyelenggaraan himpunan data
3.
Konferensi kasus
4.
Kunjungan rumah
5.
Alih tangan kasus .
2. Fungsi Supervisi
Konseling
Fungsi supervisi program bimbingan
konseling yaitu: Memonitor, Mencatatan, Memberi dukungan, Mengukur dan menilai
kinerja, Mendorong untuk merefleksi , Adapun uraian dari bentuk-bentuk kegiatan
tersebut adalah :
a.
Mengontrol kegiatan-kegiatan dari para personil bimbingan yaitu
bagaimana pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka masingmasing
b.
Mengontrol adanya kemungkinan hambatan-hambatan yang ditemui oleh para
personil bimbingan dalam melaksanakan tugas
c. Memungkinkan dicarinya
jalan keluar terhadap hambatan hambatan dan permasalahan-permasalahan yang
ditemui
d. Memungkinkan terlaksananya
program bimbingan secara lancar kearah pencapaian tujuan sebagaimana yang telah
ditetapkan
F.
Pelaksanaan,
Dampak, dan Teknik dari Supervisi Konseling
1.
Pelaksanaan
Supervisi Program BK
Dalam
pelaksanaan supervisi program bimbingan konseling yang terpenting
dilakukan adalah membuat kontrak sesi
individual selama beberapa periode waktu dengan orang yang sama.
Berkaitan
dengan hal ini Hawkins dan Shohert
(1989:200) telah membangun model proses supervisi yang sangat bermanfaat untuk
menjelaskan beberapa isu ini. Model tersebut terdiri dari enam level operasi
dalam supervisi program BK antara lain:
1). Refleksi
terhadap muatan sesi konseling. Fokusnya di sini adalah klien, apa yang
di ucapkannya,bagaimana berbagai bagian dari kehidupan klien saling bertautan
dan apa yang di inginkan klien dari penyuluhan.
2)
Eksplorasi tekhnik dan strategi yang di gunakan oleh konselor. Tingkatan
ini berkenaan dengan maksud terapeutuik konselor,dan pendekatan yang di
ambilnya untuk membantu klien.
3)
Eksplorasi terapeutik.Tujuan dari level ini menguji cara interaksi
antara klien dan konselor, dan apakah mereka telah membangun aliansi kerja yang
berfungsi.
4)
Perasaan konselor kepada klien. Dalam daerah supervisi ini, Tujuannya
adalah untuk mengidentifikasi dan memahami reaksi conter- transference
konselor, dan isu personal yang di rangsang kembali melalui kontak dengan
klien.
5)
Apa yang terjadi saat ini dan sekarang antara supervisor dan yang di
awasi. Hubungan yang terjadi dalam sesi supervisi mungkin memaparkan
karakteristik yang mirip dengan hubungan antara konselor dan kliennya.
6)
Perasaan pengawas merespons yang di awasi juga dapat memberikan
panduan beberapa cara untuk melihat kasus yang tidak secara sadar
diartikulasikan oleh pengawas atau yang di awasi, sekaligus memberikan
kontribusi terhadap pemahaman kualitas hubungan pengawas dengan yang di awasi.
2.
Dampak Supervisi Bimbingan
Konseling
Jika pelaksanaan supervisi program bimbingan konseling tidak
dilakukan secara efektif maka menimbulkan dampak sebagai berikut:
1) Tidak ada balikan dari orang yang
kompeten apakah praktek profesional telah memenuhi standar kompetensi dan kode
etik
2) Ketinggalan iptek dalam bk
3) Kehilangan identitas profesi BK
4) Kejenuhan profesional (bornout)
5) Pelanggaran kode etik yang akut
6) Mengulang kekeliruan secara
masif
7) Erosi pengetahuan yang sudah di
dapat daripendidikan prajabatan (pt)
8) Siswa dirugikan, tidak mendapatkan
layananbk sebagaimana mestinya
G. Metode / Tekhnik Supervisi Konseling
Teknik pelaksanaan supervisi program
bimbingan dan konseling dapat menggu
nakan beberapa alternatif teknik
supervisi yaitu
a. Kunjungan kelas
b. Observasi kelas
c. Kunjungan dan
atau observasi dokumentasi ke ruang bimbingan
d. wawancara dan
e. angket
DAFTAR RUJUKAN
· Flurentin,
Elia. 2001. Organisasi dan Manjemen Bimbingan di Sekolah. Malang :
Tanpa Penerbit
· Indra,2012.Supervisi
Bimbingan Penyuluhan. (online). (http://indrasangpujangga.blogspot.com/2012/04/supervisi-bimbingan-penyuluhan.html).
Diakses tanggal 22 April 2013
· ________.Instrumen
Supervisi Kegiatan Bimbingan dan Konseling.(online).(http://www.scribd.com/doc/50678504/Instrumen-Supervisi-Kegiatan-Bimbingan-Dan-Konseling)
diakses tanggal 22 April 2013
· _______.Pengarahan
Supervisi dan Penilaian Kegiatan
.(online).(http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2173703-pengarahan-supervisi-dan-penilaian-kegiatan/#ixzz1tNzieDHI).
Diakses tanggal29 April 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar